;

Artikel


Selayang Pandang GPdI Kramat

Tanggal Posting , 11 November 2020 - WIB



Pekerjaan Tuhan di GPdI Kramat adalah buah pelayanan dari pionir GPdI. Pdt. H.N. Runkat dan Itu Pdt. Juliana W.F.E. Sick. Pdt. H.N. Runkat bersama-sama dengan istri adalah pasangan hamba Tuhan yang senang berjuang untuk memberitakan Injil dan membuka sidang-sidang baru di beberapa kota di Jawa Timur, seperti; Krasaan, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan. Pada tahun 1935 Pdt. H.N. Runkat bersama keluarga pindah ke Surabaya dan mengajar di Sekolah Alkitab Nederlansche Indie Bybel Institut (NIBI) bertempat di Jl. Embong Malang 63, dibawah pimpinan Pdt. W.W. Patterson. Kemudian Pdt. H.N. Runkat menerima panggilan Tuhan untuk pergi ke Sukabumi, Jawa Barat.
Di Sukabumi Pdt. H.N. Runkat juga pergi menginjil dan mendirikan sidang-sidang baru di beberapa Kota di Jawa Barat, Cianjur, Parung Kuda, Cibeber dan Cibadak. Pada waktu itu pengerja-pengerja hidup bersama dengan keluarga Pdt. H.N. Runkat dan makan sehidangan. Dari Sukabumi kemudian Pdt. H.N. Runkat dan Keluarga pindah ke Jakarta sekitar tahun 1930-1940. Setibanya di Jakarta Pdt. H.N. Runkat dipercayakan untuk menggembalakan jemaat di Jl. Pintu Besar 56B dikarenakan gembala sebelumnya, Pdt. Klerks telah kembali kerumah Bapa. Semangat Pantekosta untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah terus membuat Pdt. H.N. Runkat pergi mencari jiwa-jiwa yang terhilang dan akhirnya membuka sebuah pelayanan di daerah Kramat Bunder.

Pelayanan di Jl. Kramat Bunder 29 berkembang dengan pertolongan Tuhan. Tetapi sekitar tahun 1944-1945, gereja mengalami perampokan dan yang menjadi pengerja pada waktu itu adalah Pdt. W.H. Bolang. Semenjak peristiwa tersebut gereja pindah ke Jl. Gondangdia 15 bertempat dirumah keluarga Pangemanan. Pada waktu itu kebaktian diselenggarakan dalam dua Bahasa, kebaktian dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Belanda. Di tahun 1946 gereja Kembali berpindah tempat dan menempati sebuah gedung pertemuan yang bernama: “Balai Pertemoean Kaoem Kristen (BPKK)” di Jl. Kramat Raya 65, sebuah rumah besar yang sederhana ini dipakai sebagai tempat pengungsian dari orang-orang Kristen dari pada masa pendudukan Jepang.

Di dorong rasa cintanya akan rumah Tuhan, Pdt. H.N. Runkat merencanakan untuk memugar gedung yang dipakai untuk beribadah selama ini pada tahun 1952. Beliau membentuk panitia pemugaran yang terdiri dari: Pdt. W. Graafstal dan Pdt. N. Lantang bersama dennen tua-tua sidang yaitu: Tulaar, Wan, Rein Frets, A.S. Mandey, I.P. Tangkulung, P. Igah, dan para anggotanya: J.T. Dendeng, Kalempouw dan Sonneville. Karena terbentur dengan masalah pendanaan maka pemugaran gereja belum dapat dilakukan sepenuhnya. Yang dikerjakan pada waktu itu hanyalah mengganti dinding gereja yang terbuat dari gedek dengan papan dan kursi-kursi rotan yang sudah mulai reyot pun diganti dengan kursi-kursi kayu berjumlah 16 buah kursi.

Pionir GPdI yang dikenal dengan semangat JUANG-nya yang tinggi untuk memenangkan jiwa bagi Kerajaan Sorga, Pdt. H.N. Runkat, pada 22 April 1957 akhirnya harus kembali kepada Bapa di Sorga. Pelayanan pekerjaan Tuhan pun diteruskan oleh ibu gembala yaitu, Ibu Pdt. J. Runkat-Sick. Pekerjaan Tuhan terus berjalan dan Tuhan menambah-nambahkan bilangan orang percaya pada waktu itu sehingga timbullah di hati ibu gembala untuk memugar kembali gedung gereja di Jl. Kramat Raya 65.
Pada Tahun 1959, ibu Pdt. Runkat membentuk panitia pemugaran dan membeli sebuah kamar dibagian depan gedung sehingga kapasitas gedung menjadi luas. Ruangan kebaktian pun diperkuat dengan 2 buah ting inti (Zuilen). Hingga tahun 1968 gedung gereja belum juga mengalami perbaikan.

Pelayanan pekerjaan Tuhan semasa Ibu Pdt. Runkat pernah dibantu oleh hamba-hamba Tuhan yang kemudian hari mereka membuka sidang jemaat sendiri, diantaranya adalah: Pdt. N. Lantang, Pdt. A.H. Mandey, Pdt. W. Graafstal, Pdt. A. Muntu, Pdt. Y. Mangundap, Pdt. Frans Tumbelaka, Pdt. Mamusung, Pdt. Nelly Wungkanan-Rumbayan, Pdt. Ronny Bolung, Pdt. Liem Tjien Oan (Waworuntu), Sdr. Nus Merfol, dll.
Waktu pun terus berjalan dan pada tanggal 15 Maret 1968 bertempat dirumah mediaman Drs. S. Suwandi di Jl. Raden Saleh 24Pav, dibentuklah pelayanan kaum Bapak Berea. Dan ditahun yang sama ada banyak usaha yang dikerjakan untuk bisa mendapatkan sebuah gedung yang dapat dipakai untuk kebaktian sendiri bagi jemaat GPdI Kramat, namun upaya ini belum membuahkan hasil. Atas inisiatif Pdt. A.H. Mandey maka pada tahun 1980 dibentuklah panitia pemugaran untuk memugar gereja Kramat. Kegiatan ini terus berlanjut dan pada tahun 1981 bersama-sama dengan 3 Gereja memakai gedung Gereja Kramat (GPdI, GKP, GMIST). Dengan diketuai G.E.L. Pieters telah berhasil memugar gedung gereja Kramat dan diresmikan pada tanggal 22 September 1982 Oleh Gubernur DKI Jakarta, Tjokropranolo.

Rumah sederhana di Jl. Kramat Raya 65 oleh pertolongan Tuhan telah dibangun menjadi sebuah gedung gereja yang megah dengan daya tampung 600-700 orang. Hingga saat ini gedung gereja Kramat masih dipakai untuk beribadah oleh 3 gereja; GPdI, GKP dan GMIST.
Pada tanggal 11 Juli 1991 ibu Pdt. J. Runkat-Sick kembali ke Rumah Bapa di Sorga dan tugas penggembalaan GPdI Kramat diteruskan oleh Pdt. A.H. Mandey dan ibu Pdt. M.M. Mandey-Runkat. Pekerjaan Tuhan di GPdI Kramat pun terus berjalan dalam bimbingan dan pengajaran Firman Tuhan yang murni yang diberikan oleh Bapak dan Ibu Gembala.
Di dalam perjalanannya, terbersitlah dalam hati majelis GPdI Kramat Periode 2004-2008 sebuah pemikiran untuk merenovasi gedung gereja yang telah berusia 25 tahun ini sudah terlihat kotor, kursi-kursi banyak yang reyot, kebocoran-kebocoran atap yang sering terjadi dan peralatan gereja sudah banyak yang tua dan perlu untuk diganti. Bersama-sama dengan 3 gereja yang tergabung dalam Yayasın Silih Asih, akhirnya gedung gereja Kramat telah direnovasi sehingga menjadi lebih indah.
GPdI Kramat sejak dulu dikenal sebagai jemaat yang senang Berjuang memberitakan Injil. dan peranan pelayanan Pemuda sangat dirasakan sekali sebagai tiang gereja dan sebagai alat yang luar biasa ditangan Tuhan untuk membuka jemaat-jemaat baru. Banyak gereja GPdI di Jakarta dimulai dari pelayanan sekolah minggu yang dibuka oleh pemuda-pemuda GPdI Kramat.

Jakarta 22 April 2012 ibu Gembala Pdt. M.M. Mandey menulis sebuah surat yang ditujukan kepada Tim Redaksi buku Hut GPdI Kramat yang ke 70 Tahun yang akan diadakan pada tanggal 19 Mei 2012 pada saat itu, yang dimana dalam buku tersebut ada kontent yang berisi  Dari hati ibu Gembala, isi kontent tersebut berisi surat dari Ibu Gembala, dengan isi surat sebagai berikut; 
Halleluyah, Puji Tuhan. Dengan kemurahan Tuhan kita Jemaat Kramat mendapat kesempatan memperingati dan merayakan usia ke 70 Tahun berdirinya Jemaat Kramat. Penamatan tahun ini didasarkan ingatan bahwa pada zaman pendudukan tentara Jepang inilah keluarga ayah, ibu dan semua anak-anak berpindah dari Sukabumi ke Jakarta untuk menggembalakan jemaat “Pintu Besar” (yang sekarang disebut Jemaat Ketapang) dan Jemaat “Kramat”. sejak itu kedua Jemaat Tuhan itu berakar, bertumbuh dan berbuah.

Sebagai seorang istri, ibu dan oma dalam keluarga saya sangat mendambakan kebersamaan yang menyatakan keterikatan satu sama lain. Menurut Firman Tuhan dalam kitab Mazmur 133:1-3, Kesanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. Bukan untuk sampai 70 tahun saja.

Merupakan doa dan harapan saya bagi jemaat Kramat untuk waktu mendatang ialah menjadi suatu Keluarga yang duduk bersama dan sehidangan mengucap syukur atas pemberian Tuhan untuk pertumbuhan rohani yang digambarkan dalam kitab Mazmur 128:1-6. Salam dan doa, Kramat Jakarta, 22 April 2012, Lenny Mandey.

Sosok seorang Ibu Gembala yang hangat kini telah menjadi kenangan, namun Imannya menjadi warisan bagi kami semua Jemaat GPdI Kramat, telah berpulang ke Rumah Bapa di Sorga Ibu Pdt. M.M. Mandey (Lenny Mandey) pada tanggal 18 Juni 2016

Bpk Gembala Senior Pdt. AH Mandey lahir pada tgl 17 Juli 1933 meninggal dunia pada tgl 15 Maret 2023 Beliau adalah Hamba Tuhan yang militan, Integritas dan penuh dengan Kesederhanaan dan belas Kasihan. Beliau adalah sosok yang sangat dirindukan oleh Jemaat KEKRASO (GPdI Ketapang, Kramat, NEO SOHO). Didepan Peti Jenazah dan dihadapan Jemaat GPdI KEKRASO di gedung Gereja GPdI Kramat dilantiklah Gembala dan Wakil Gembala baru yaitu Pdt. Hessel Natanael Mandey dan Wakil Gembala Pdt. Reffy Mandey dan Rani Mandey.


Side Banner






Website gpdikramat.org, adalah suatu wadah bagi para jemaat untuk mendapatkan informasi dari setiap kegiatan yang ada di gereja GPdI Kramat

Instal aplikasi dalam versi mobile di https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gpdikramat